MENGUATKAN KARAKTER PESERTA DIDIK
MELALUI PROGRAM “SIDIK”
(PSIKOLOGI PESERTA DIDIK)
(Oleh: Anggit Dwi Hartono, S.Pd.)
Permasalahan karakter, kepribadian, watak, atau istilah lainnya yang berkaitan dengan perkembangan diri generasi muda, akhir-akhir ini menyita perhatian kita. Tingginya kasus kejahatan di Indonesia yang melibatkan pelajar dan pemuda menjadi bukti adanya. Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang 2021 ada 188 desa/kelurahan di seluruh Indonesia yang menjadi arena perkelahian massal antarpelajar atau mahasiswa (https://databoks.katadata.co.id/ Edisi 28/3/2022).
Berkaitan dengan hal itu, kenakalan remaja, misalnya perkelahian pelajar dapat disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari emosi remaja yang belum stabil, kondisi keluarga yang tidak harmonis, masalah ekonomi, sosial-budaya, ataupun lingkungan sekolah dan guru yang kurang mampu mengarahkan peserta didik untuk berkegiatan secara positif. Faktor-faktor tersebut menunjukkan bahwa perlu adanya sinergi antarberbagai pihak.
Lebih lanjut lagi, sesuai dengan Permendikbud No. 22 Tahun 2020 dijelaskan bahwa pelajar Indonesia diorientasikan memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Profil pelajar Pancasila memiliki enam ciri utama: (1) beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia; (2) berkebinekaan global; (3) bergotong royong; (4) mandiri; (5) bernalar kritis; (6) kreatif. (https://bpip.go.id/ Edisi 9/7/2021).
Salah satu upaya untuk meminimalkan kenakalan remaja serta mewujudkan profil pelajar Pancasila adalah melalui Program “Sidik” (Psikologi Peserta Didik). Program ini merupakan kerja sama antara Guru Bimbingan dan Konseling (BK) dengan ahli psikologi di daerahnya. Kegiatan ini difokuskan pada upaya preventif, yaitu pencegahan terhadap perilaku kenakalan remaja. Meskipun tidak menutup kemungkinan, akan berupaya pada hal-hal penindakan atas kasus yang telah terjadi.
Program “Sidik” ini sangat penting untuk menunjukkan bahwa perkembangan karakter remaja di Indonesia, khususnya pelajar sebagai generasi muda harapan bangsa, tidak hanya ditentukan oleh guru di sekolah, dalam hal ini Guru BK saja. Akan tetapi, diperlukan adanya ahli-ahli psikologi, baik dari pemerintah daerah setempat maupun dari pihak lainnya yang lebih memahami dunia kejiwaan manusia serta cara yang tepat atas permasalahan di dalamnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://databoks.katadata.co.id/. Diakses pada Senin, 20 Februari 2023.
Tim Pusdatin. 2021. Profil Pelajar Pancasila Dirumuskan Oleh Kemendikbud. https://bpip.go.id/berita/1035/807/. Diakses pada Senin, 20 Februari 2023.