Kendal – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kendal menyelenggarakan kegiatan pendidikan politik bagi pelajar Kabupaten Kendal yang dikemas dalam acara sosialisasi pemilu dan pilkada serentak yang akan dilaksanakan pada tahun 2024 mendatang, acara ini berlangsung di gedung Abdi Praja Setda Kabupaten Kendal pada hari Selasa (29/03).
Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan pengurus OSIS SMA/SMK/MA se-kabupaten Kendal yang mengirimkan 3 siswa setiap sekolahan, dengan jumlah peserta sosialisasi sebanyak 34 siswa. Adapun narasumber yang mengisi sosialisasi pemilu dan pilkada ini adalah Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kendal, Hevy Indah Oktaria, S.E., M.Sos. dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kendal, Wiwit Andariyono, S.STP.
Dalam sambutannya, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Kendal, Marwoto, S.E mengatakan bahwa presentase partisipasi warga Kabupaten Kendal pada Pemilu tahun 2009 sampai dengan tahun 2019 mengalami peningkatan, sementara presentase partisipasi warga Kabupaten Kendal pada Pilkada tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 mengalami penurunan.
Materi yang disampaikan dalam sosialisasi ini tentang hal yang harus dilakukan oleh masyarakat dalam berpartisipasi di pemilu dan pilkada seperti yang disampaikan oleh Hevy Indah Oktaria, S.E., M.Sos.”Dalam kegiatan pemilu dan pilkada, masyarakat harus aktif mencari informasi riwayat kandidat, visi-misi dan kegiatan kampanye kandidat, kemudian selain itu adalah aktif dalam mengecek Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan Daftar Pemilih Sementara (DPS) online apakah sudah terdaftar atau belum, dan aktif mengawasi, melaporkan pelanggaran yang dilakukan oleh stakeholder pemilu, serta datang ke TPS pada hari pelaksanaan untuk menggunakan hak pilih”. jelas Hevy.
Peran media sosial dalam peningkatan partisipasi pemilih pemula pada pemilu dan pilkada juga disampaikan oleh pemateri kedua yakni Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kendal, Wiwit Andariyono, S.STP. Beliau mengatakan bahwa generasi Z dapat merubah bangsa karena potensi yang dimiliki pada generasi sekarang lebih besar, karena seiring berkembangnya teknologi dan media sosial akan merubah pola pikir masyarakat dan juga mempengaruhi hasil presentase serta tingkat partisipasi pemilih pada pemilu maupun pilkada.
Pentingnya partisipasi masyarakat dalam pemilu sebagai tanggung jawab kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dan sebagai tolak ukur tingkat pemahaman serta keterlibatan masyarakat dalam agenda kenegaraan. Partisipasi masyarakat dalam pemilu juga dijadikan indikator minat masyarakat dalam aktifitas politik, legitimasi, dan kepercayaan masyarakat kepada pemimpinnya. Oleh karena itu, menggunakan hak suara harus digencarkan kepada seluruh masyarakat dan khususnya kepada para pemilih pemula yang sebagian besar terdiri dari kalangan pelajar, karena satu orang satu suara dan satu suara menentukan nasib bangsa.